Selasa, 14 Juli 2009

MENJADI PENYEMBAH YANG BERKENAN

MENJADI PENYEMBAH YANG BERKENAN

YOHANES 4: 10-26

Pada mulanya Tuahan menciptakan manusia dengan begitu sempurna tanpa sesuatu yang menyebabkan mereka kehilangan persekutuan dengan Tuhan. Tuhan menciptakan manusia untuk menjadi penyembah-penyembah-Nya. Tetapi pada saat manusia jatuh dalam dosa dan gambar Allah yang ada dalam diri manusia menjadi rusak, dan hilangnya persekutuan yang begitu indah antara manusia dengan penciptanya. Jhon Calvin mengatakan bahwa “Pada saat manusia jatuh dalam dosa, maka manusia mengalami yang namanya kerusakan total” artinya gambar Allah tersebut rusak dan manusia yang berdosa tidak dapat dipulihkan lagi dengan kekuatannya sendiri. jadi kalau gambar Allah yang ada dalam diri rusak total maka manusia tidak dapat lagi menjadi ciptaan yang menyembah Tuhan dalam Roh dan Kebenaran.

Tetapi Tuhan tidak mau melihat ciptaan-Nya itu, tidak memiliki tujuan akan masa depan, dan Tuhan tetap pada tujuan utama-Nya yaitu supaya manusia ciptaan-Nya tersebut menjadi penyembah-pembeh-Nya sesuai dengan kehendak Tuhan. Tuhan tahu bahwaw manuysia yang berdosa tidak akan bisa dan mampu menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran karena manusia sudah mengalami kerusakan secara total, oleh sebab itu untuk manusia dapat menjadi penyembah-Nya maka manusia harus dipulihkan dahulu, hal itu bukan manusia yang bertindak tetapi Allah sendiri yang melkuakna-Nya melalui Yesus Kristus. Hal inilah yang mempukan manusia yang percaya kepada Kristus dapat menjadi penyembah-penyembah Tuhan dalam Roh dan Kebenaran.

“Hanya melalui karya Tuhan yang terbesar akan memapukan orang percaya untuk menjadi penyembah-penyembah-Nya dalam Roh dan Kebenaran”

Siapakah yang layak menjadi penyembah-penyembah Bapa dalam Roh dana Kebenaran ?

1. Orang yang diselamatkan (ayat 13-14)

Dalam percakapan Yesus dengan perempuan Samaria dalam konteks mengenai Air Hidup, dalam pasal ini Yesus menceritakan dan menawarkan akan sumber Air Hidup yang memberikan hidup kekal. Yesus adalah sumber Air Hidup itu sendiri, jadi pantaslah apabila Ia menawarkan tetang Air hidup tersebut. Yesus tahu bahwa perempuan Samaria sangat memerlukan sumber air tersebut (ayat 15). Konteks tentang Air Hidup ini memilki pengertian bahwa keselamatan hanya besumber dari Yesus dan satu-satunya jalan keselamatan itu (Yohanes 14:6). Jadi apabila kita mau menjadi penyembah Tuhan yang benar terlebih dahulu kita harus diselamatkan, sebab manusia yang berdosa tidak akan pernah bisa menyembah Tuhan dalam Roh dan Kebenaran.

2. Orang yang dinyatakan kebenaran kepadanya (ayat 16-22)

Dalam ayat 16-19; menceritakan tentang kehidupan perempuan di masa lalunya, di sini Tuha menyatakan sesuatu yang benar tentang kehidupan pribadi perempuan tersebut. Kemahatahuan Yesus inilah yang membuat perempuan Samaria memiliki pengakuan bahwa Yesus adalah seorang Nabi besar. Satu kebenaran sudah terungkap dari pengakuan perempuan ini, bahwa Yesus adalah Nabi. Dan dalam ayat 20-22 di sini Tuhan Yesus lagi mengubah pola pikir perempuan tersebut dalam hal penyembahan.

Penyembahan yang ada di Samaria dan di Yerusalam kedua-duanya ditolak oleh Yesus, karena di Samaria mereka menyembah roh yang mereka tidak kenal, jadi mereka hanya menyembah roh dan tidal tahu kebenaran yang menjelaskan siapa roh yang mereka sembah tersebut. Sedangkan di Yerusalam para ahli Taurat dan orang Parisi tahu kebenaran Hukum Taurat dan Kitab para Nabi, tetapi mereka tidab menyembah dalam Roh. Artinya mereka hanya menyembah dengan akal pikiran dan pengetahuan mereka saja, karena apabila penyembahan mereka sesuai dengan logika dan pengetahuan diterima atau ditolak. Hal inilah yang membuat Tuhan Yeus menolak penyembahan yang ada di Samaria dan Yerusalem, tetapi Yesus menyetakan kepada perempuan itu bahwa kami menyembah apa yang kami kenal sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Artinya pusat penyembahan yang sesungguhnya telah datang dan bukan di Gunung Gerizim atau di Yerusalem tempat penyembahan. Jadi Yesus mengubah pola pikir perempuan tersebut dalam menyatakan kebenran tentang siapa objek penyembahan yang sebenarnya.

3. Orang yang rohnya dipulihkan (ayat 23-24)

Di dalam Yohanes 4 memberi wahyu terbesar tentang penyebah dan utnuk mengerti puasat penyembahan. Di dalam konteks ini Tuhan Yeusu sedang menunjukkan bahwa penyembahan tidak lagi diikat pada waktu atau tempat tertentu. Termasuk di Yerusalem di mana orang-orang Israel menyembah kepada Tuhan dan juga bukan di gunugn Gerazim di mana bangsa Samaria mneyembah. Melaikan penyembahan yang sesungguhnya adalah “pekerjaan roh manusia menggapai Roh Allah”. Roh manusia merupakan bagian yang dapat mwengenal dan bersekutu dengan Tuhan dan juga bagian yang dapat menyembah Tuhan. Tetapi masalahnya adalah manusia sudah jatuh dalam dosa dan mengalami kerusakan secara total,roh yang adadalam diri manusia menjadi rusak sehingga menyebabkan mereka tidak dapat menyembah Tuihan dalam Roh dan Kebenaran. Oleh sebab itu untuk manusia dapat menyembah Tuhan dalam Roh dan Kebenaran maka kerusakan tersebut harus dipulihkan terlebih dahulu. Kematian dan kebangkitan Yesus yang dapat memulihkan kerusakan tersebut sehingga roh manusia merupakan bagian yang dapat mengenal dan bersekutu dengan Tuhan.

Jadi Tuhan adalah Roh sehingga setiap orang percaya dituntut menyembah-Nya dengan prinsip menyembah dalam Roh dan kebenaran sebagai mana yang telah dijelaskan oleh Yohanes dalam ijnjilnya (Yohanes 4:24). Itulah sebabnya penyembahan tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Aktivitas penyembahan harus lahir dari roh manusia, sehingga penyembahan bukan hanya sekedar ritual tetapi lebih dari pada itu yaitu aktualisasi dalam hidup. Dengan Roh setiap orang yang menyembah-Nya memperoleh pengalaman dengan Tuhan memalui penghormatan kepada-Nya yang telah meyatakan diri-Nya melalui Yesus Kristus pada segala waktu dan segala tempat.penyembahan dalam kebenaran tidak ada sedikitpunsuatu kepura-puraan tetapi segalanya murni, tidak ada kepalsuan. Ini artinya kekudusan menempati peran yang tinggi ketika seseorang datang melayani-Nya. “Kuduslah kamu sebab Aku kudus” (2 Pet 1:16). Kekudusan dalam aspek positif berarti utuh, kehidupan yang seluruhnya dipersembahkan kepada Tuhan dan dipisahkan untuk dipakainya.

Syarat untuk bersekutu dengan Dia hanyalah beriman kepada-Nya dan kepada apa yang telah Ia djanjikan. Jika persekutuan itu putus karena dosa maka akan diperbaiki melalui pengampunan Tuhan atas dasar tebusan yang telah ditetapkan oleh Tuhan sendiri. untuk hal ini Perjanjian Lama memiliki prinsip; “karena nyawa mahkluk ada dalam darahnya dan aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawanya” (Im. 17:11). AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar