Rabu, 23 September 2009

KEBANGGAAN DI DALAM KRISTUS

Ibadah Chepel ST-3
Sabda

KEBANGGAAN DI DALAM KRISTUS
(FILIPI 3: 4-11)
Jemaat di Filipi adalah jemaat pertama yang didirikan Paulus di Eropa. Filipi terletak di Makedonia, sebuah provinsi kerajaan Romawi. Surat Paulus kepada jemaat di Filipi ini ditulis ketika Paulus berada di penjara. Hatinya pada saat itu cemas karena ada pekerja-pekerja Kristen yang menentangnya. Juga karena didalam jemaat di Filipi itu ada orang-orang yang mengajarkan ajaran-ajaran yang menyesatkan, meskipun demikian surat Paulus ini bernada gembira/ sukacita dan penuh harapan. Apa sebabnya demikian?. Tidak lain hanyalah karena Paulus percaya sekali kepada Kristus. Paulus menulis surat ini karena pertama-tama ia mau mengucapkan terima kasih kepada jemaat di Filipi atas pemberiaan yang telah diterimanya dari meraka ketika ia berada dalam kesukaran. Dan dalam kesempatan ini pula ia ingin memberikan dorongan kepada mereka supaya mereka berani dan tabah dalam menghadapi kesukaran. Ia meminta dengan sangat supaya meraka rendah hati seperti Yesus, dan tidak dikuasai oleh perasaan angkuh dan mementingkan diri sendiri. Ia mengingatkan mereka bahwa hanya karena rahmat Tuhan sajalah, Tuhan membuat mereka bersatu dengan Kristus berdasarkan iman mereka kepada-Nya, bukan karena mereka taat menjalankan upacara-upacara agama yang di tentukan dalam hukum agama Yahudi. Selanjutnya Paulus menulis juga tentang kegembiraan dan sejahtera yang diberikan Tuhan kepada orang-orang yang hidup bersatu dengan Kristus. Ciri khas surat ini ialah tekanannya pada sukacita, keteguhan hati, kesatuan, dan ketabahan orang Kristen dalam mempertahankan imannya kepada Kristus, dan dalam menjalani hidup sebagai orang Kristen. Surat ini menunjukkan juga betapa cintanya Paulus kepada jemaat di Filipi.

Kebanggaan Paulus secara lahiriah
 Ia disunat pada hari kedelapan
 Ia dari bangsa Israel
 Ia dari suku Benyamin
 Ia orang Ibrani asli
 Tentang pendirian terhadap hukum Taurat ia orang Farisi
 Kegiatannya sebagai penganiaya jemaat Tuhan
 Tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat ia tidak bercacat

Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi mengatakan bahwa, kebanggaan orang Kristen tidak terletak pada harta duniawi/ kedudukan mereka, melainkan Kristus. Karena Kristus-lah, ia melepaskan kebanggaan dirinya dan menganggapnya semuanya itu adalah sampah.
“Mengenal kuasa dan kebangkitan Kristus adalah suatu kebanggaan dalam hidup orang percaya dan jaminan keselamatan yang kekal”
Apa alasan Paulus sampai berani mengatakan semua yang menjadi kebanggaannya itu adalah sampah?
1. Karena Kristus lebih mulia dari segala sesuatu ( ay. 7-8 ).
Artinya, meskipun kedudukan dan materi duniawi tampak menarik dan semua kebanggaan yang bersifat duniawi, semuanya tidak dapat melepaskan kita dari dosa. Dosa telah menjadikan kita manusia “hina” dihadapan Tuhan. Hanya Kristus yang dapat memulihkan kedudukan kita dihadapan Tuhan.
Dalam ayat 8 ini Paulus menganggap rugi/ suatu kerugiaan, tetapi di ayat yang sama Paulus memberikan jawabannya yaitu karena sesuatu yang mulia dan lebih tinggi, atau sesuatu yang menentukan. Dalam bahasa Yunani menggunakan kata “ u`pere,con ” (huperechon) yang memiliki pengertian lebih tinggi, lebih utama, yang telah ia peroleh dalam hidupnya sebagai ganti dari segala sesuatu yang ia miliki dahulu.
Apa sesuatu yang lebih tinggi dan mulia itu? Yaitu pengenalannya akan Yesus Kristus Tuhannya. Kata pengenalan disini dari bahasa Yunani adalah “gnoseos” (gnoseos) yaitu pengenalan/pengetahuan artinya pengenalannya ialah “relasi yang mesra, atau persekutuan yang ia peroleh dengan Kristus sesudah ia bertobat dan percaya kepada-Nya. Dan pengetahuan itu tidak diperoleh dari dirinya sendiri, tetapi dari Dia yang memberikan kepadanya.
Kata “ezemiothen” (ezemiothen) yaitu aku melepaskan yang memiliki pengertian aku merugi. Ia merasakan sebagai suatu kerugian, karena Kristus, ia telah melepaskan (membuang semuanya itu). Kata “ezemiothen” menggunakan atau memakai bentuk pasif. Kristuslah yang membuat Paulus memiliki segala-segalanya dan segala sesuatu yang dia miliki dahulu adalah suatu kerugian dan itu semuanya sampah yang tiada berarti dan sia-sia.
2. Berada di dalam Dia merupakan jaminan keselamatan orang percaya ( ay.10-11 )
Dalam ayat 10; Paulus mengungkapkan kehendaknya untuk mengenal Kristus, artinya mendapatkan hubungan yang erat dengan Dia,berada di dalam persekutuan-Nya, dikuasai dan diperintah oleh-Nya. Kata mengenal disini bukan mengenal secara intelektual, tetapi mengenal dalam arti mempunyai relasi yang erat dengan berada dalam persekutuan hidup yang intim dengan orang yang dikenal. Paulus meu mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya. Kuasa dalam ayat ini menggunakan kata dunamis (dunamis), jadi yang dimaksudkan dengan kuasa kebangkitan-Nya disini ialah kuasa yang Ia nyatakan dalam kebangkitan-Nya dari antara orang-orang mati, kuasa yang memenuhi-Nya sekarang sebagai Tuhan yang hidup, kuasa yang Ia pakai untuk memerintah dan mengubah hidup manusia. Berada dalam persekutuan dengan Kristus itu berarti mengalami kuasa perubahan ini: kuasa pengampunan dosa ( 1 Kor 15:17), kuasa penciptaan hidup yang baru ( Rom 6:4 ), dan kuasa inilah yang telah dialami oleh Paulus. Hidupnya sudah berubah dan lain daripada hidupnya yang dahulu, hal ini tidak berarti bahwa hidupnya yang sekarang ini lebih senang dan lebih indah dari pada hidupnya yang dulu.
Sedangkan dalam ayat 11; dengan suatu harapan yaitu supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Kata beroleh disini bukan berarti itu adalah usaha manusia untuk mencapai kebangkitan dari antara orang mati, tetapi adalah kerelaan Tuhan untuk memimpinnya kesana. Paulus dengan begitu yakin bersaksi, bahwa ia telah berada di tengah jalan, untuk menujuh kepada kebangkitan itu dan tidak ada satupun yang dapat menahannya untuk beroleh kengkitan itu karena Yesus telah memberikan jaminan keselamatan bagi orang yang percaya kepada-Nya. Hal inilah yang di tekankan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi bahwa keselamatan hanya di peroleh melalui iman kepada Kristus Yesus Tuhannya, dan bukan berdasarkan hokum taurat karena siapa yang berada dibawah hukum taurat ada dalam kutuk taurat, tetapi sebaliknya siapa yang berada di dalam Kristus memperoleh kepastian keselamatan. Sehingga pengenalan akan Dia serta kuasa kebangkitannya menjadi prioritas hidupnya. Tuhan Yesus Memberkati, Amin.